Payangan Jember, suasana baru bermalam Minggu.

Wisata Jember Lumajang
Pantai Payangan yang terletak di Kecamatan Ambulu Jember Jatim ini, merupakan salah satu diantara beberapa pantai yang sejajar dengan golongan pantai ini. Setahu saya selain pantai Papuma dan Watu Ulo tidak ada lagi, tetapi mereka bilang masih banyak yang harus saya tahu tentang wisata di Jember, salah satunya ya pantai Payangan ini, saya yakin masih banyak lagi. Tapi mereka masih belum mengajak saya rupanya, salah satunya Yubi yang asli kelahiran Jember.

          Tak ada niat sebelumnya untuk berkunjung ke tempat ini, selagi hari libur saya hanya meluangkan untuk melototi komputer, berharap banyak Noticedi fesbuk atau twitter. Sekira pukul 17. 15 WIB hp berdering pertanda sms masuk, Yubi sahabat pramuka mengajak berlibur, daripada sendirian di kasur katanya. Memang libu ini bukan hari libur Minggu, tapi adalah tahun baru 2015 tahun ini. Mungkin dia mengajak untuk merayakan tahun baru ini, tapi saya sendiri sebelumnya tak ada niatan untuk mancal pedal motor ini. Biarlah liburan kali ini mungkin seru. Hanya sehari, diantara hari UAS kuliah.

       Setelah sholat Isya kami ber-enam dengan sahabat pramuka yang lain berangkat. Sekira dua jam-an kami sampai di pesisir pantai. Sampai disana kami buka tenda yang kami bawa sebelumnya, eh teryata mereka sudah siap tentang ini. Ikan bakar pun ada disini, entah dapat darimana mereka. Hanya tersenyum. Gerimis yang masih belum reda semenjak di perjalanan membuat jas hujan yang semula di jok motor harus menjadi bivak bagi saya, karena tenda hanya cukup untuk 4 orang. Untuk saja membawa sleeping bag¸ jadi dingin dapat diminimalisir. Oh ya, saya rasa ikannya nggak garing betul, masih setengah matang. Eh si Yubi  asli Jember itu langsung menyantapnya, ikan masih segar tu Yub! Di campur kecap juga. Eh ternyata saya diberinya, enak juga. Dan memang perlu kalian ketahui, ikan ini enak banget, tapi lali jenenge. Seingetku bandeng.

          Mungkin ini cara mereka untuk merayakan tahun baru, tapi hal ini beda dengan saya. Tak ada yang spesial hari ini, bagi saya tahun ini sama saja tak ada yang harus dirayakan. Saya sendiri heran, kenapa yang harus dirayakan tahun baru masehi ini, dan apabila mendapati sedang tahun bari Hijriyah hanya dibuat tidur dirumah. Ah yang jelas entah apa niatnya saya tidak mempermasalahkan, yang terpenting adalah setiap kali mendatangi wisata atas ciptaan-Nya acapkali saya harus selalu bersyukur atas keindahan yang diberika-Nya. Mengapa demikian? Karena dengan bersyukur lebih menjadikan kita semakin dewasa dengan hidup ini,  dengan segala ridhonya saya bisa bersama dengan meraka sahabat-sahabat yang dapat menghibur dan merenungi tentang segala kuasa-Nya.

          Sedikit melebar dari judul, mungkin banyak. Kembali ke judul. Terlihat dari pantai Payangan saat detik pergantian tahun, banyak kembang api mengarah ke langit, indah sekali malam ini. Subhanallah kuasa-Mu. Tapi kembang api yagn saya maksud bukan dari pantai ini, tapi dari sekitar pantai Papuma ataupun Watu Ulo, dari tempat ini terlihat jelas, mungkin lebih jelas disini daripada di tempat penyulutnya. Mereka bermain remi, saya tidur. Memang nggak ngantuk, tapi saya harus tidur. Karena besok masih banyak yang harus beraktifitas lagi biat nggak loyo. Tiba keesokan hari. Tenda kami pun tidak jauh dari masjid. Setelah laporan ke Gusti shubuh, kami pun melanjutnkan bakar-bakar, kali ini merebus mie sedap untuk sarapan.

          Sekira pukul tujuh, kami berkeliling menikmati keindahan pantai ini. Dari tempat ini, pesisir pantai. Terlihat tebing-tebing tinggi pemecah ombak, kami pun kesana dan mengambil gambar dengan adek-adek yang sedang bermain perahu kecil.


Dwi Agusatya Wicaksana
Pantai Payangan Jember


Dwi Agusatya Wicaksana
Pantai Payangan  Jember saat malam


LihatTutupKomentar
Cancel

saya menerima komentar Anda dalam bentuk yang mudah dibaca, mudah dipahami dan yang pasti sopan.

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk berkomentar di blog saya. Komentar dapat diketik pada kolon dibawah ini: